hujan salju

Rabu, 03 Februari 2016

rencana asuhan pada bayi

MAKALAh
Asuhan neonates bayi,balita dan balita
(rencana asuhan bayi 2-6 har
Membuat rencana asuhan bbl 2-6 hari
Asuhan pada bayi 2-6 hari setelah lahir harus dilakukan secara menyeluruh.asuhan pada bayi 2-6 hari juga harus di informasikan dan diajarkan pada orang tua bayi, sehingga saat kembali kerumah orang tua sudah siap dan dapat melaksakannya sendiri.


Rencana asuhan 2-6 hari

Pada hari ke 2-6 setelah persalinan ada hal-hal yang perlu di perhatikan pada bayi yaitu:

A.    Minum

Berikan asi sesering mungkin sesuai keinginan ibu(jika payudara penuh)dan tentu saja ini lebih berarti dibandingkan menyusui dengan kehendak bayi atau kebutuhan bayi setiap 2-3 jam ,bergantian antara payudara kiri dan kanan.
Seorang bayi yang menyusui sesuai permintaannya bias menyusui sebanyak 12-15 kali dalam 24 jam,biasanya,ia langsung mengosongkan payudaranya pertama dalm beberapa menit.frekuensi menyusui itu dapat itu dapat sedemikian rupa dengan membuat jadwal rutinnyasehingga akan menyusui sekitar 5-10 kali dalam sehari.
Pemberian asi saja cukup,pada periode usia 0-6 bulan,kebutuhan gizi bayi baik kualitas maupun kuantitas terpenuhi dari asi sajatanpa harus di berikan makanan dan minuman lainnya.karena pemberian makanan lain akan mengganggu produksi asi mengurangi kemampuan bayi untuk menghisap.
 
Berikut ini merupakan beberapa prosedur pemberian asi yang harus di perhatikan.
1.      Tetekkan bayi segera atau selambatnya setengah jam setelah bayi lahir.
Pemberian asi pada hari-hari pertama setelah kelahiran bayi tidak harus di berikan dari satu payudara (kiri dan kanan) tetapi bayi harus di beri asi i=kiri dan kanan secara bergantian,tindakan tersebut dapat mencegah pengerasan payudara.untuk itu ibu perlu mengetahui cara memindahkan bayi dari satu payudara ke payudara lainnya.
Caranya , ibu menekan payudara secara perlahan,lalu menjauhkannya dari mulut bayi.bila hal ini dIlakukan terus menerus maka ibu akan lebih berpengalaman sehingga mengetahui waktu yang tepat untuk mengganti payudaranya yang di hisap oleh bayi.
1.                  Biasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum menyusui.

2.                  Peras sedikit kolustrum atau asi dan oleskan pada daerah putting dan sekitarnya,

3.                  Ibu duduk atau tiduran atau berbaring dengan santai
a.                   Bayi
b.                  Perut bayi menempel ke perut ibu.
c.                   Dagu menempel ke payudara
d.                  Telinga dan lengan berada dalam garis lurus
e.                   Mulut terbuka lebar menutupi daerah gelap pada putting dan sekitarnya.

4.                  Cara agar mulut bayi terbuka adalah dengan menyentuhkan putting susu pada bibir bayi atau pipi bayi.
5.                  Setelah itu mulut akan terbuka lebar segeralah masukkan putting dan sebagian besar lingkaran atau daerah gelap sekitar putting susu kedalam mulut bayi.
6.                  Berikan asi dari satu payudara ke payudaa sampai kosong sebelum pindah kepayudara lainnya.
7.                  Jangan membersihkan putting dengan alcohol atau sabun karna akan mengakibatkan payudara kering dan menyebabkan payudara luka.


2.      BAB
Feses  bayi di dua hari pertama setelah persalinan biasanya berbentuk seperti ter atau aspal lembek. Zat buangan ini berasal dari pencernaan bayi yang dibawa dari kandungan. Setelah itu feses bayi bisa bergumpal gumpal seperti jelly, padat, berbiji/seeded dan bisa juga berupa cairan, feses bayi yang diberi ASI ekslusif biasanya tidak berbentuk, bisa seperti pasta/krem, berbiji dan bisa juga seperti mencret atau mencair. Sedangkan feses bayi yang diberi susu formula berbentuk padat, bergumpal-gumpal atau agak liat dan bulat. Makanya bayi yang mengkonsumsi susu formula kadang suka bebelan (susah b a b) sedangkan yang mendapat ASI tidak.
Bila bayi yang sudah minum susu formula mengeluarkan feses berbentuk cair, hal itu perlu dicurigai. Bisa jadi bayi alergi terhadap susu formula yang dikonsumsinya atau susu tercampur bakteri yang mengganggu usus. Kesulitan mendeteksi normal  tidaknya feses akan terjadi bila ibu memberikan ASI yang diselang seling susu formula. Misalnya akan sulit menentukan apakah feses yang cair/mencret itu berasal dari susu atau susu formula. Kalau mencretnya karena minum ASI, ini normal-normal saja karena sistem pencernaanya memang belum sempurna. Tettap susui bayi agar ia tidak mengalami dehidrasi.
Tapi bila mencretnya disertai keluhan demam, muntah atau keluhan lain dan jumlahnya sangat banyak atau mancur, berarti memang ada masalah pada bayi àrujuk.
Masalah frekuensi sering mencemaskan ibu karena frekuensi b a b bayi tidak sama dengan orang dewasa, padahal frekuensi b a b pada setiap bayi berbeda, bahkan bayi yang sama pun frekuensi BAB  nya akan berbeda dari minggu ini dan minggu depannya, itu karena bayi belum menemukan pola yang pas. Umumnya di 4 atau 5 minggu pertama dalam sehari bisa lebih dari 5 kali atau 6 kali, tidak masalah selama pertumbuhannya bagus.
Bayi yang minum ASI ekslusif  sebaliknya bisa saja tidak bab selama 2 sampai 4 hari bahkan bisa 7 hari sekali, bukan berarti mengalami gangguan sembelit tapi bisa saja karena memang tidak ada ampas makanan yang harus dikeluarkan. Semuanya dapat diserap dengan baik, feses yang keluar setelah itu juga harus tetap normal seperti pasta. Tidak cair yang disertai banyak lendir atau berbau busuk dan disertai demam dan penurunan bert badan bayi. Jadi yang penting lihat pertumbuhannya apakah anak tidak rewel dan minumnya bagus, kalau 3 hari belul b a b, dan bayinya anteng – anteng saja mungkin memang belum waktunya b a b.
Bayi yang pencernaannya normal akan BAB pada 24 jam pertama setelah lahir. BAB pertama ini disebut mekonium.Biasanya berwarna hitam kehijauan dan lengket seperti aspal yang merupakan produk dari sel – sel yang diproduksi dalam saluran cerna selama bayi berada dalam kanadungan. BAB pertama dalam 24 jam penting artinya, karena menjadi indikasi apakah pencernaannya normal atau tidak.
Frekuensi bab yang sering bukan berarti pencernaannya terganggu. Waspadai nila warnanya putih atau disertai darah.
Menurut Dr Waldi Nurhamzah, SPA umumnya warna-warna feses bayi dapat dibedakan menjadi kuning, coklat, hijau, merah dan putih atau keabuan. Normal atau tidaknya sistem pencernaan bayi dapat dideteksi dari warna-warna feses tsb.

·                   Warna feses kuning
Warna kuning adalah warna feses yang normal. Warna feses bayi sangan dipengaruhi oleh susu yang dikonsumsinya. Bila bayi minum ASI secara ekslusif, fesesnya berwarna lebih  cerah dan cenderung cemerlang atau didominasi warna kuning (golden feses).
Berarti bayi mendapatkan ASI penuh., dari foremilk (ASI depan) sampai hindmilk (ASI belakang). Warna kuning timbul dari Proses pencernaan lemak yang dibantu oleh cairan empedu.Cairan empedu dibuat di dalam hati dan disimpan beberapa waktu dalam kandung e mpedu sampai saatnya dikeluarkan. Bila dalam usus terdapat lemak yang berasal dari makanan, kandung empedu akan berkontraksi(mengecilkan ukurannya) untuk memeras cairan keluar. Cairan empedu ini akan memecah lemak menjadi zat yang dapat diserap usus. Sedangkan bila yang diminum susu formula, atau ASI dicampur susu formula, warna feses akan berwarna lebih gelap, seperti kuning tua, agak coklat, coklat  tua, kuning kecoklatan atau coklat kehijauan.

·         Warna feses hijau
Termasuk kategori normal, meskipun begitu warna ini tidak boleh terus menerus muncul. Ini berarti cara ibu memberikan ASI nya belum benar. Yang terisap oleh bayi hanya foremilk saja, sedangkan hindmilk nya tidak.Kasus ini umumnya terjadi kalau produksi ASI sangat melimpah.
Didalam payudara, ibu memiliki ASI depan (foremilk) dan ASI belakang (hindmilk). Pada saat bayi menyusu, ia akan selalu menghisap ASI depan lebih dulu. Bagian ini mempunyai lebih banyak kandungan gula dan laktosa tapi rendah lemak.Sifatnya yang mudah dan cepat diserap membuat bayi sering lapar kembali. Sedangkan ASI belakang (hindmilk) akan terhisap kalau foremilk yang keluar lebih dulu sudah habis. Hindmilk mengandung banyak lemak.Lemak ini yang membuat feses menjadi kuning. Kalau bayi hanya mendapat foremilk yang hanya mengandung sedikit lemak dan banyak gula, kadang-kadang terjadi perubahan pada proses pencernaan yang akhirnya membuat feses bayi berwarna hijau. Bahkan sering juga dari situ terbentuk gas yang terlalu banyak (kentut melulu) sehingga bayi merasa tidak nyaman (kolik).
Mestinya yang bagus itu tidak hijau terus, tetapi hijau kuning, bergantian, ini berarti bayi mendapat ASI yang komplit, dari foremilk sampai hindmilk supaya kandungan gizinya komplit.Ibu harus mengusahakan agar bayinya mendapat foremilk dan hindmilk sekaligus. Sayangnya disamping ASI, ibu juga kerap memberikan tambahan susu formula. Sebelum proses menyusunya mencapai hindmilk anak sudah terlanjur diberi susu formula hingga kenyang.Akhirnya bayi hanya mendapat foremillk saja.
Sebaiknya berikan ASI secara ekslusif.Perbaiki penatalaksanaan pemberian agar bayi bisa mendapat foremilk dan hindmilk.Kiatnya : susui bayi dengan salah satu payudara sampai ASI habis baru pindah ke payudara berikutnya.

·         Warna feses merah
Feses merah pada bayi disebabkan adanya tetesan darah yang menyertai. Namun bidan  harus melihat apakah merah itu disebabkan  dari tubuhnya sendiri atau dari ibunya. Jika bayi sempat menghisap darah ibunya pada proses persalinan, maka pada fesesnya akan ditemukan bercak hitam yang merupakan darah. Umumnya bercak itu muncul selama satu sampai tiga hari.Jadi tinggal di test saja, asalnya dari mana dari darah ibu atau dari darah bayi.Bila darah itu tetap muncul pada fesesnya (bisa cair ataupun bergumpal), dan ternyata bukan berasal dari darah ibu, maka perlu diperiksa lebih lanjut. Kemungkinnanya hanya dua, yaitu Alergi susu formula bila bayi sudah mendapatkannya, dan penyumbatan pada usus yang disebut invaginasi, fua-duanya butuh penanganan. Darah ini sangat jarang berasal  dari dysentri amuba dan basiler, karena makanan bayi belum banyak ragamnya dan belum makan makanan yang kotor. Kalau penyakitnya serius, biasanya bayi juga punya keluhan lain seperti perutnya membuncit atau menegang, muntah, demam, rewel dan kesakitan.


·         Warna feses kuning pucat atau keabu-abuan
Waspada !!!....baik yang encer maupun padat.Warna putih menunjukkan gangguan yang paling dirisaukan.Bisa disebabkan gangguan pada hati atau penyumbatan saluran empedu.  Ini berarti cairan empedunya tidak bisa mewarnai feses dan ini tidak boleh terjadi, saat itu juga haruas dibawa ke dokter. Yang sering terjadi ibu terlambat membawa bayinya, difikirnya feses ini nantinya akan berubah, padahal kalau dibiarkan bayi sudah tidak  bisa diapa apakan lagi karena umumnya sudah mengalami kerusakan hati. Tindakannya hanya tinggal transplantasi hati yang masih merupakan tindakan pengbobatan yang sangat mahal di Indonesia.
3.   BAK
Bayi baru lahir cenderung sering BAK yaitu 7 – 10 x sehari.Untuk menjaga bayi tetap bersih, hangat dan kering maka setelah BAK harus diganti popoknya.

.   4. Kebutuhan Istirahat/Tidur

Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur. Neonatus sampai usia 3 bulan rata-rata tidur sekitar 16 jam sehari. Pada umumnya bayi mengenal malam hari pada usia 3 bulan. Sediakan selimut dan ruangan yang hangat, pastikan bayi tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Jumlah total tidur bayi akan berkurang seiring bertambahnya usia bayi, pola ini dapat terlihat pada tabel berikut :
USIA
LAMA TIDUR
1 minggu
16,5 jam
1 tahun
14 jam
2 tahun
13 jam
5 tahun
11 jam
9 tahun
10 jam



E.       Menjaga Kebersihan Kulit Bayi
Bayi sebaiknya dimandikan sedikitnya 6 jam setelah lahir. Sebelum dimandikan periksa bahwa suhu tubuh bayi stabil (suhu aksila 36,5-37,5˚C). Jika suhu tubuh bayi masih di bawah batas normal maka selimuti tubuh bayi dengan longgar, tutupi bagian kepala, tempatkan bersama dengan ibunya (skin to skin), tunda memandikan bayi sampai suhu tubuhnya stabil dalam waktu 1 jam. Tunda juga untuk memandikan bayi jika mengalami gangguan pernapasan.
Ruangan untuk memandikan bayi harus hangat dan tidak ada tiupan angin. Mandikan bayi secara cepat dengan air bersih dan hangat. Setelah bayi dimandikan, segera keringkan dan selimuti kembali bayi, kemudian berikan kepada ibunya untuk disusui dengan ASI.Memandikan harian pada bayi dilakukan harus di ruangan yang hangat, bebas dari hembusan angin langsung dan tergantung kondisi udara. Jangan memandikan bayi langsung saat bayi baru bangun tidur, karena sebelum adanya aktivitas dan pembakaran energi di khawatirkan terjadi hipotermi dan bayi masoh kedinginan. Prinsip memandikan bayi adalah cepat dan hati-hati, pada saat memandikan usahakan membasahi bagian-bagian tubuh tidak langsung sekaligus :
1)        Bagian kepala : lap muka bayi dengan waslap lembut, tidak usah memakai sabun, kemudian lap dengan handuk , lalu basahi kepala bayi dengan air kemudian pakailah sampo kalau rambut kotor, kemudian dibilas lalu keringkan dengan handuk.
2)        Bagian tubuh : buka pembungkus bayi, pakaian dan popok, kalau bayi BAB, bersihkan terlebih dahulu, kemudian lap tubuh bayi dengan cepat dan keringkan memakai waslap yang telah diberi air dan sabun mulai dari leher, dada, perut, punggung, kaki dengan cepat, kemudian angkat tubuh bayi dan celupkan ke bak mandi yang telah diisi air dengan hangat ±37˚C.
3)        Angkat tubuh bayi lalu keringkan dengan handuk, pakaikan minyak, keringkan dengan handuk. Pakaikan minyak telon pada dada, pelon pada dada, perut dan punggung janganpakaikan bedak, lalu pakaikan baju, kemudian bayi di bungkus agar hangat dan dekapkan ke tubuh ibu

b.Keamanan
Jangan sekali – kali meninggalkan bayi tanpa ada yang menunggu.Hindari pemberian apapun ke mulut bayi selain ASI, karena bayi bisa tersedak.Jangan menggunakan alat penghangat buatan di tempat tidur bayi.

c.Tanda – tanda bahaya
Sebagian besar bayi akan menangis atau bernafas secara spontan dalam waktu 30 detik setelah lahir.
·         Bila bayi tersebut menangis/ bernafas (terlihat dari pergerakan dada paling sedikit 30 kali per menit), biarkan bayi tersebut dengan ibunya.
·         Bila bayi tersebut tidak bernafas dalam waktu 30 detik, segeralah cari bantuan, dan mulailah langkah-langkah resusitasi bayi tersebut.
·         Penanganan ;Persiapkan kebutuhan resusitasi untuk setiap bayi dan siapkan rencana untuk meminta bantuan, khususnya bila ibu tersebut memiliki riwayat eklamsia, perdarahan persalinan lama atau macet, persalinan dini atau infeksi.
·         Jika bayi tidak segera bernafas, lakukan hal-hal sebagai berikut
·         Keringkan bayi dengan dengan selimut atau handuk yang hangat.
·         Gosoklah punggung bayi tersebut dengan lembut.

·         Jika bayi masih belum mulai bernafas setelah 60 detik mulai resusitasi.
·         Apabila bayi sianosis (kulit biru) atau sukar bernafas (frekuensi pernafasan kurang dari 30 atau lebih dari 60 kali per menit), berilah oksigen kepada bayi dengan kateter nasal atau nasal prongs.

Tanda-Tanda Bahaya Dibagi menjadi Dua:
1.      Tanda-tanda bahaya yang harus dikenali oleh ibu yaitu :
§  Pemberian ASI sulit, sulit menghisap, atau hisapan lemah
§  Kesulitan bernafas, yaitu pernafasan cepat > 60/ menit atau menggunakan otot nafas tambahan.
§  Letargi – bayi terus – menerus tidur tanpa bangun untuk makan.
§  Warna abnormal-kulit/ bibir biru (sianosis) atau bayi sanagt kuning.
§  Suhu terlalu panas (febris) atau terlalu dingin (hipotermia).
§  Tanda atau prilaku abnormal atau ttidak biasa.
§  Gangguan gastrointestinal, misalnya tidak brtinja selama 3 hari pertama setelah lahir, muntah terus menerus, muntah dan perut bengkah, tinja hijau tua atau brdarah/ lender.
§  Mata benggkak atau mengeluarkan cairan.

2.   Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir.
o   Pernafasan- sulit atau lebih dari 60 kali permenit.
o   Kehangatan terlalu panas  ( > 38° c atau terlalu dingin < 36ºc)
o   Warna kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat, memar.
o   Pemberian makan, hisapan lemah , mengantuk berlebihan, banyak muntah.
o   Tali pusat merah, bengkak,keluar cairan (nanah), bau busuk, pernafasan sulit.
o   Tinja / kamih-tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lender atau darah pada tinja.
·               Aktivitas- menggigil atau tangis tidak biasa, sangat mudah tersinggung, lemas, terlalu
§  mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bias tenang, menangis terus menerus





PERAWATAN TALI PUSAT

Tali pusat atau umbilical cord adlah saluran kehidupan janin selama didalam kandungan.dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama 9 bulan sampai 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin.tetapi saat bayi lahir,saluran ini sudah tidak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan di jepit,si


http://tokoalkes.com/wp-content/uploads/2014/06/klem-tali-pusat-01.jpg

BERIKUT GAMBAR CARA MERAWAT TALI PUSAT.

http://www.bayisehat.net/images/artikel/02/001/005/1069/T

























BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Asuhan yang diberikan pada bayi 6 minggu pertama harus dilakukan secara benar dan tepat agar bayi merasa nyaman dan tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Asuhan yang diberikan antara lain :
1.    Dalam Pemberian ASI
2.    Pengukuran BB
3.    Kontrol Suhu
4.    Perawatan Tali Pusat
5.    Memandikan Bayi
6.    Penyuluhan Sebelum pada Orang Tua
7.    Mempromosikan vaksinasi

B.            Saran
Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat pada para pembaca dalam menambah pengetahuan tentang asuhan pada bayi 6 minggu pertama. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritk dan saran diharapkan untuk dapat menDAFTAR PUSTAKA.


Marmi,S.St , Raharjo Kukuh.Tahun 2012.ASUHAN NEONATUS BAYI BALITA DAN PRASEKOLAH.celeban timur,Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar