MAKALAh
Asuhan neonates bayi,balita dan balita
(rencana asuhan bayi 2-6 har
Membuat rencana
asuhan bbl 2-6 hari
Asuhan pada bayi 2-6
hari setelah lahir harus dilakukan secara menyeluruh.asuhan pada bayi 2-6 hari
juga harus di informasikan dan diajarkan pada orang tua bayi, sehingga saat
kembali kerumah orang tua sudah siap dan dapat melaksakannya sendiri.
Rencana asuhan 2-6 hari
Pada hari ke 2-6
setelah persalinan ada hal-hal yang perlu di perhatikan pada bayi yaitu:
A.
Minum
Berikan
asi sesering mungkin sesuai keinginan ibu(jika payudara penuh)dan tentu saja
ini lebih berarti dibandingkan menyusui dengan kehendak bayi atau kebutuhan
bayi setiap 2-3 jam ,bergantian antara payudara kiri dan kanan.
Seorang bayi yang
menyusui sesuai permintaannya bias menyusui sebanyak 12-15 kali dalam 24
jam,biasanya,ia langsung mengosongkan payudaranya pertama dalm beberapa
menit.frekuensi menyusui itu dapat itu dapat sedemikian rupa dengan membuat
jadwal rutinnyasehingga akan menyusui sekitar 5-10 kali dalam sehari.
Pemberian asi saja
cukup,pada periode usia 0-6 bulan,kebutuhan gizi bayi baik kualitas maupun
kuantitas terpenuhi dari asi sajatanpa harus di berikan makanan dan minuman
lainnya.karena pemberian makanan lain akan mengganggu produksi asi mengurangi
kemampuan bayi untuk menghisap.
Berikut ini merupakan beberapa prosedur
pemberian asi yang harus di perhatikan.
1. Tetekkan
bayi segera atau selambatnya setengah jam setelah bayi lahir.
Pemberian asi pada
hari-hari pertama setelah kelahiran bayi tidak harus di berikan dari satu
payudara (kiri dan kanan) tetapi bayi harus di beri asi i=kiri dan kanan secara
bergantian,tindakan tersebut dapat mencegah pengerasan payudara.untuk itu ibu
perlu mengetahui cara memindahkan bayi dari satu payudara ke payudara lainnya.
Caranya , ibu menekan
payudara secara perlahan,lalu menjauhkannya dari mulut bayi.bila hal ini
dIlakukan terus menerus maka ibu akan lebih berpengalaman sehingga mengetahui
waktu yang tepat untuk mengganti payudaranya yang di hisap oleh bayi.
1.
Biasakan mencuci tangan
dengan sabun sebelum menyusui.
2.
Peras sedikit kolustrum
atau asi dan oleskan pada daerah putting dan sekitarnya,
3.
Ibu duduk atau tiduran
atau berbaring dengan santai
a.
Bayi
b.
Perut bayi menempel ke
perut ibu.
c.
Dagu menempel ke
payudara
d.
Telinga dan lengan
berada dalam garis lurus
e.
Mulut terbuka lebar
menutupi daerah gelap pada putting dan sekitarnya.
4.
Cara agar mulut bayi
terbuka adalah dengan menyentuhkan putting susu pada bibir bayi atau pipi bayi.
5.
Setelah itu mulut akan
terbuka lebar segeralah masukkan putting dan sebagian besar lingkaran atau
daerah gelap sekitar putting susu kedalam mulut bayi.
6.
Berikan asi dari satu
payudara ke payudaa sampai kosong sebelum pindah kepayudara lainnya.
7.
Jangan membersihkan
putting dengan alcohol atau sabun karna akan mengakibatkan payudara kering dan
menyebabkan payudara luka.
2. BAB
Feses bayi di dua hari pertama setelah persalinan
biasanya berbentuk seperti ter atau aspal lembek. Zat buangan ini berasal dari
pencernaan bayi yang dibawa dari kandungan. Setelah itu feses bayi bisa
bergumpal gumpal seperti jelly, padat, berbiji/seeded dan bisa juga berupa
cairan, feses bayi yang diberi ASI ekslusif biasanya tidak berbentuk, bisa
seperti pasta/krem, berbiji dan bisa juga seperti mencret atau mencair.
Sedangkan feses bayi yang diberi susu formula berbentuk padat, bergumpal-gumpal
atau agak liat dan bulat. Makanya bayi yang mengkonsumsi susu formula kadang
suka bebelan (susah b a b) sedangkan yang mendapat ASI tidak.
Bila bayi yang sudah minum susu formula mengeluarkan feses
berbentuk cair, hal itu perlu dicurigai. Bisa jadi bayi alergi terhadap susu formula
yang dikonsumsinya atau susu tercampur bakteri yang mengganggu usus. Kesulitan
mendeteksi normal tidaknya feses akan terjadi bila ibu memberikan ASI
yang diselang seling susu formula. Misalnya akan sulit menentukan apakah feses
yang cair/mencret itu berasal dari susu atau susu formula. Kalau mencretnya
karena minum ASI, ini normal-normal saja karena sistem pencernaanya memang
belum sempurna. Tettap susui bayi agar ia tidak mengalami dehidrasi.
Tapi bila mencretnya disertai keluhan demam, muntah atau
keluhan lain dan jumlahnya sangat banyak atau mancur, berarti memang ada
masalah pada bayi àrujuk.
Masalah frekuensi sering mencemaskan ibu karena frekuensi b
a b bayi tidak sama dengan orang dewasa, padahal frekuensi b a b pada setiap
bayi berbeda, bahkan bayi yang sama pun frekuensi BAB nya akan berbeda
dari minggu ini dan minggu depannya, itu karena bayi belum menemukan pola yang
pas. Umumnya di 4 atau 5 minggu pertama dalam sehari bisa lebih dari 5 kali
atau 6 kali, tidak masalah selama pertumbuhannya bagus.
Bayi yang minum ASI ekslusif sebaliknya bisa saja
tidak bab selama 2 sampai 4 hari bahkan bisa 7 hari sekali, bukan berarti
mengalami gangguan sembelit tapi bisa saja karena memang tidak ada ampas
makanan yang harus dikeluarkan. Semuanya dapat diserap dengan baik, feses yang
keluar setelah itu juga harus tetap normal seperti pasta. Tidak cair yang
disertai banyak lendir atau berbau busuk dan disertai demam dan penurunan bert
badan bayi. Jadi yang penting lihat pertumbuhannya apakah anak tidak rewel dan
minumnya bagus, kalau 3 hari belul b a b, dan bayinya anteng – anteng saja
mungkin memang belum waktunya b a b.
Bayi yang pencernaannya normal akan BAB pada 24 jam pertama
setelah lahir. BAB pertama ini disebut mekonium.Biasanya berwarna hitam kehijauan
dan lengket seperti aspal yang merupakan produk dari sel – sel yang diproduksi
dalam saluran cerna selama bayi berada dalam kanadungan. BAB pertama dalam 24
jam penting artinya, karena menjadi indikasi apakah pencernaannya normal atau
tidak.
Frekuensi bab yang sering bukan berarti pencernaannya
terganggu. Waspadai nila warnanya putih atau disertai darah.
Menurut Dr Waldi Nurhamzah, SPA umumnya warna-warna feses
bayi dapat dibedakan menjadi kuning, coklat, hijau, merah dan putih atau
keabuan. Normal atau tidaknya sistem pencernaan bayi dapat dideteksi dari
warna-warna feses tsb.
·
Warna feses kuning
Warna kuning adalah warna feses yang normal. Warna feses
bayi sangan dipengaruhi oleh susu yang dikonsumsinya. Bila bayi minum ASI
secara ekslusif, fesesnya berwarna lebih cerah dan cenderung cemerlang
atau didominasi warna kuning (golden feses).
Berarti bayi mendapatkan ASI penuh., dari foremilk (ASI
depan) sampai hindmilk (ASI belakang). Warna kuning timbul dari Proses
pencernaan lemak yang dibantu oleh cairan empedu.Cairan empedu dibuat di dalam
hati dan disimpan beberapa waktu dalam kandung e mpedu sampai saatnya
dikeluarkan. Bila dalam usus terdapat lemak yang berasal dari makanan, kandung
empedu akan berkontraksi(mengecilkan ukurannya) untuk memeras cairan keluar.
Cairan empedu ini akan memecah lemak menjadi zat yang dapat diserap usus.
Sedangkan bila yang diminum susu formula, atau ASI dicampur susu formula, warna
feses akan berwarna lebih gelap, seperti kuning tua, agak coklat, coklat
tua, kuning kecoklatan atau coklat kehijauan.
·
Warna feses hijau
Termasuk kategori normal, meskipun begitu warna ini tidak
boleh terus menerus muncul. Ini berarti cara ibu memberikan ASI nya belum
benar. Yang terisap oleh bayi hanya foremilk saja, sedangkan hindmilk nya
tidak.Kasus ini umumnya terjadi kalau produksi ASI sangat melimpah.
Didalam payudara, ibu memiliki ASI depan (foremilk) dan ASI
belakang (hindmilk). Pada saat bayi menyusu, ia akan selalu menghisap ASI depan
lebih dulu. Bagian ini mempunyai lebih banyak kandungan gula dan laktosa tapi
rendah lemak.Sifatnya yang mudah dan cepat diserap membuat bayi sering lapar
kembali. Sedangkan ASI belakang (hindmilk) akan terhisap kalau foremilk yang
keluar lebih dulu sudah habis. Hindmilk mengandung banyak lemak.Lemak ini yang
membuat feses menjadi kuning. Kalau bayi hanya mendapat foremilk yang hanya
mengandung sedikit lemak dan banyak gula, kadang-kadang terjadi perubahan pada
proses pencernaan yang akhirnya membuat feses bayi berwarna hijau. Bahkan
sering juga dari situ terbentuk gas yang terlalu banyak (kentut melulu)
sehingga bayi merasa tidak nyaman (kolik).
Mestinya yang bagus itu tidak hijau terus, tetapi hijau
kuning, bergantian, ini berarti bayi mendapat ASI yang komplit, dari foremilk
sampai hindmilk supaya kandungan gizinya komplit.Ibu harus mengusahakan agar
bayinya mendapat foremilk dan hindmilk sekaligus. Sayangnya disamping ASI, ibu
juga kerap memberikan tambahan susu formula. Sebelum proses menyusunya mencapai
hindmilk anak sudah terlanjur diberi susu formula hingga kenyang.Akhirnya bayi
hanya mendapat foremillk saja.
Sebaiknya berikan ASI secara ekslusif.Perbaiki
penatalaksanaan pemberian agar bayi bisa mendapat foremilk dan hindmilk.Kiatnya
: susui bayi dengan salah satu payudara sampai ASI habis baru pindah ke
payudara berikutnya.
·
Warna feses merah
Feses merah pada bayi disebabkan adanya tetesan darah yang
menyertai. Namun bidan harus melihat apakah merah itu disebabkan
dari tubuhnya sendiri atau dari ibunya. Jika bayi sempat menghisap darah ibunya
pada proses persalinan, maka pada fesesnya akan ditemukan bercak hitam yang
merupakan darah. Umumnya bercak itu muncul selama satu sampai tiga hari.Jadi
tinggal di test saja, asalnya dari mana dari darah ibu atau dari darah
bayi.Bila darah itu tetap muncul pada fesesnya (bisa cair ataupun bergumpal),
dan ternyata bukan berasal dari darah ibu, maka perlu diperiksa lebih lanjut.
Kemungkinnanya hanya dua, yaitu Alergi susu formula bila bayi sudah mendapatkannya,
dan penyumbatan pada usus yang disebut invaginasi, fua-duanya butuh penanganan.
Darah ini sangat jarang berasal dari dysentri amuba dan basiler, karena
makanan bayi belum banyak ragamnya dan belum makan makanan yang kotor. Kalau
penyakitnya serius, biasanya bayi juga punya keluhan lain seperti perutnya
membuncit atau menegang, muntah, demam, rewel dan kesakitan.
·
Warna feses kuning pucat atau keabu-abuan
Waspada !!!....baik yang encer maupun padat.Warna putih
menunjukkan gangguan yang paling dirisaukan.Bisa disebabkan gangguan pada hati
atau penyumbatan saluran empedu. Ini berarti cairan empedunya tidak bisa
mewarnai feses dan ini tidak boleh terjadi, saat itu juga haruas dibawa ke
dokter. Yang sering terjadi ibu terlambat membawa bayinya, difikirnya feses ini
nantinya akan berubah, padahal kalau dibiarkan bayi sudah tidak bisa
diapa apakan lagi karena umumnya sudah mengalami kerusakan hati. Tindakannya hanya
tinggal transplantasi hati yang masih merupakan tindakan pengbobatan yang
sangat mahal di Indonesia.
3.
BAK
Bayi baru lahir cenderung sering BAK yaitu 7 – 10 x
sehari.Untuk menjaga bayi tetap bersih, hangat dan kering maka setelah BAK
harus diganti popoknya.
. 4. Kebutuhan
Istirahat/Tidur
Dalam
2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur. Neonatus sampai
usia 3 bulan rata-rata tidur sekitar 16 jam sehari. Pada umumnya bayi mengenal
malam hari pada usia 3 bulan. Sediakan selimut dan ruangan yang hangat,
pastikan bayi tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Jumlah total tidur bayi
akan berkurang seiring bertambahnya usia bayi, pola ini dapat terlihat pada
tabel berikut :
USIA
|
LAMA TIDUR
|
1 minggu
|
16,5 jam
|
1 tahun
|
14 jam
|
2 tahun
|
13 jam
|
5 tahun
|
11 jam
|
9 tahun
|
10 jam
|
E. Menjaga
Kebersihan Kulit Bayi
Bayi
sebaiknya dimandikan sedikitnya 6 jam setelah lahir. Sebelum dimandikan periksa
bahwa suhu tubuh bayi stabil (suhu aksila 36,5-37,5˚C). Jika suhu tubuh bayi
masih di bawah batas normal maka selimuti tubuh bayi dengan longgar, tutupi
bagian kepala, tempatkan bersama dengan ibunya (skin to skin), tunda memandikan
bayi sampai suhu tubuhnya stabil dalam waktu 1 jam. Tunda juga untuk memandikan
bayi jika mengalami gangguan pernapasan.
Ruangan
untuk memandikan bayi harus hangat dan tidak ada tiupan angin. Mandikan bayi
secara cepat dengan air bersih dan hangat. Setelah bayi dimandikan, segera
keringkan dan selimuti kembali bayi, kemudian berikan kepada ibunya untuk
disusui dengan ASI.Memandikan harian pada bayi dilakukan harus di ruangan yang
hangat, bebas dari hembusan angin langsung dan tergantung kondisi udara. Jangan
memandikan bayi langsung saat bayi baru bangun tidur, karena sebelum adanya
aktivitas dan pembakaran energi di khawatirkan terjadi hipotermi dan bayi masoh
kedinginan. Prinsip memandikan bayi adalah cepat dan hati-hati, pada saat
memandikan usahakan membasahi bagian-bagian tubuh tidak langsung sekaligus :
1) Bagian
kepala : lap muka bayi dengan waslap lembut, tidak usah memakai sabun, kemudian
lap dengan handuk , lalu basahi kepala bayi dengan air kemudian pakailah sampo
kalau rambut kotor, kemudian dibilas lalu keringkan dengan handuk.
2) Bagian
tubuh : buka pembungkus bayi, pakaian dan popok, kalau bayi BAB, bersihkan
terlebih dahulu, kemudian lap tubuh bayi dengan cepat dan keringkan memakai
waslap yang telah diberi air dan sabun mulai dari leher, dada, perut, punggung,
kaki dengan cepat, kemudian angkat tubuh bayi dan celupkan ke bak mandi yang telah
diisi air dengan hangat ±37˚C.
3) Angkat
tubuh bayi lalu keringkan dengan handuk, pakaikan minyak, keringkan dengan
handuk. Pakaikan minyak telon pada dada, pelon pada dada, perut dan punggung
janganpakaikan bedak, lalu pakaikan baju, kemudian bayi di bungkus agar hangat
dan dekapkan ke tubuh ibu
b.Keamanan
Jangan sekali – kali meninggalkan bayi tanpa ada yang
menunggu.Hindari pemberian apapun ke mulut bayi selain ASI, karena bayi bisa
tersedak.Jangan menggunakan alat penghangat buatan di tempat tidur bayi.
c.Tanda – tanda bahaya
Sebagian besar bayi akan menangis atau bernafas secara
spontan dalam waktu 30 detik setelah lahir.
·
Bila bayi tersebut menangis/ bernafas (terlihat dari
pergerakan dada paling sedikit 30 kali per menit), biarkan bayi tersebut dengan
ibunya.
·
Bila bayi tersebut tidak bernafas dalam waktu 30 detik,
segeralah cari bantuan, dan mulailah langkah-langkah resusitasi bayi tersebut.
·
Penanganan ;Persiapkan kebutuhan resusitasi untuk setiap
bayi dan siapkan rencana untuk meminta bantuan, khususnya bila ibu tersebut
memiliki riwayat eklamsia, perdarahan persalinan lama atau macet, persalinan
dini atau infeksi.
·
Jika bayi tidak segera bernafas, lakukan hal-hal sebagai
berikut
·
Keringkan bayi dengan dengan selimut atau handuk yang
hangat.
·
Gosoklah punggung bayi tersebut dengan lembut.
·
Jika bayi masih belum mulai bernafas setelah 60 detik mulai
resusitasi.
·
Apabila bayi sianosis (kulit biru) atau sukar bernafas (frekuensi
pernafasan kurang dari 30 atau lebih dari 60 kali per menit), berilah oksigen
kepada bayi dengan kateter nasal atau nasal prongs.
Tanda-Tanda Bahaya Dibagi menjadi Dua:
1. Tanda-tanda bahaya yang
harus dikenali oleh ibu yaitu :
§ Pemberian ASI sulit, sulit
menghisap, atau hisapan lemah
§ Kesulitan bernafas, yaitu pernafasan
cepat > 60/ menit atau menggunakan otot nafas tambahan.
§ Letargi – bayi terus – menerus tidur
tanpa bangun untuk makan.
§ Warna abnormal-kulit/ bibir biru
(sianosis) atau bayi sanagt kuning.
§ Suhu terlalu panas (febris) atau
terlalu dingin (hipotermia).
§ Tanda atau prilaku abnormal atau
ttidak biasa.
§ Gangguan gastrointestinal, misalnya
tidak brtinja selama 3 hari pertama setelah lahir, muntah terus menerus, muntah
dan perut bengkah, tinja hijau tua atau brdarah/ lender.
§ Mata benggkak atau mengeluarkan
cairan.
2. Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada
bayi baru lahir.
o Pernafasan- sulit atau lebih dari 60
kali permenit.
o Kehangatan terlalu panas (
> 38° c atau terlalu dingin < 36ºc)
o Warna kuning (terutama pada 24 jam
pertama), biru atau pucat, memar.
o Pemberian makan, hisapan lemah ,
mengantuk berlebihan, banyak muntah.
o Tali pusat merah, bengkak,keluar
cairan (nanah), bau busuk, pernafasan sulit.
o Tinja / kamih-tidak berkemih dalam
24 jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lender atau darah pada tinja.
·
Aktivitas-
menggigil atau tangis tidak biasa, sangat mudah tersinggung, lemas, terlalu
§ mengantuk, lunglai, kejang, kejang
halus, tidak bias tenang, menangis terus menerus
PERAWATAN TALI PUSAT
Tali pusat atau umbilical cord adlah
saluran kehidupan janin selama didalam kandungan.dikatakan saluran kehidupan
karena saluran inilah yang selama 9 bulan sampai 10 hari menyuplai zat-zat gizi
dan oksigen ke janin.tetapi saat bayi lahir,saluran ini sudah tidak diperlukan
lagi sehingga harus dipotong dan di jepit,si
BERIKUT GAMBAR CARA MERAWAT TALI PUSAT.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan yang diberikan pada bayi 6 minggu
pertama harus dilakukan secara benar dan tepat agar bayi merasa nyaman dan
tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Asuhan yang diberikan antara lain
:
1. Dalam Pemberian ASI
2. Pengukuran BB
3. Kontrol Suhu
4. Perawatan Tali Pusat
5. Memandikan Bayi
6. Penyuluhan Sebelum pada Orang
Tua
7. Mempromosikan vaksinasi
B. Saran
Diharapkan makalah
ini dapat memberikan manfaat pada para pembaca dalam menambah pengetahuan
tentang asuhan pada bayi 6 minggu pertama. Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu kritk dan saran diharapkan untuk dapat
menDAFTAR
PUSTAKA.
Marmi,S.St
, Raharjo Kukuh.Tahun 2012.ASUHAN
NEONATUS BAYI BALITA DAN PRASEKOLAH.celeban timur,Yogyakarta : PUSTAKA
PELAJAR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar