Perubahan sistem reproduksi
A. Perubahan
kelenjar mamae
Anlagen kelenjar mamae terdapat pada
tali-tali ektodernal yang membentuk permukaan ventral embrio dan memanjang dari
tungkai depan ke tungkai belakang di sebelah lateral.normalnya hingga hilang
dari embrio di tempat lain tidak hilang sempurna tetapi ikut dalam pola
pertumbuhan yang khas untuk kedua kelenjar mamae normal dengan derajat yang
menabjubkan.
Pada pertengahan masa kehamilan
masing-masing dari kedua tunas kelenjar mamae pada janin yang di takdirkan
membentuk payudara mulai tumbuh dan memisah,dengan pembentukan 15 sampai 25
tunas sekunder yang menjadi dasar bagi sistem duktus pada payudara dewasa.
Masing-masing tunas sekunder memanjang menjadi sebuah tali, bercabang,dan
berdiferensiasi menjadi dua lapisan kosentrik dari sel-sel kuboid dan sebuah
limen sentral. Lapisan sel bagian dalamnya membentuk epitel sekretorik,yang
mensistensi air susu,sedangkan lapisan luar menjadi mioepitel, yang menyediakan
mekanisme pengeluaran air susu.
Thelarche adalah saat mulai membesarnya
ukuran payudara dengan cepat dari pasangan estrogen,mulai sekitar masa pubertas
ketika produksi esterogen meningkat. Kelenjar mamma kanak-kanak sebelum memberi
respon terhadap estrogen dengan menumbuhkan dan mengembangkan daktus-daktus
mamma dan penetapan lemak.mulai progesteron dihasilkan yang merangsang
berkembangnya alveoli kelenjar mamma dan menyusun keadaan bagi laktasi masa
datang.
Secara anatomik,masing-masing kelenjar
mamma dewasa tersusun dari 15 sampai 25 lobus yang muncul dari tunas-tunas
mamma sekunder yang di sebut diatas.
B. Uterus
Dalam masa nifas utarus akan
berangsunr-angsur membaik kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan
uterus ini dalam keseluruhannya disebut involusi. Involusi disebabkan oleh :
1. Pengurangan
esterogen plasenta. Pengurangan esterogen menghasilkan stimulus ke hipertropi
dan hiperplasia uterus.
2. Iskemia
miometrium. Miometerium terus berkontraksi dan berinteraksi setelah kelahiran,
mengkontraksi pembuluh darah dan mencapai haemostasis pada sisi plasenta.
Iskemia menyebabkan atropi pada serat-serat otot.
3. Otolisis
miometrium. Selama kehamilan, esterogen meningkatkan sel miometrium dan
kandungan protein(aktin dan miosin), penurunan esterogen setelah melahirkan
menstimulasienzim proteolitik dan makrofag untuk menuunkan dan mencerna (
proses aotulisis) kelebihan protein dan sitoplasma intra sel, mengakibatkan
pengurangan ukuran sel secara menyeluruh. Jaringan ikat dan lemak biasanya
ditelan, dihancurkan dan dicerna oleh jaringan makrograf.
Setelah kelahiran, caliber pembuluh
darah ekstrauteri mengecil menjadi sama atau sekurangnya mendekati keadaan
prakehamilan. Didalam uterus nifas, sebagian besar pembuluh darah mengalami
obliterasi dengan perubahan hialoin. Dan pembuluh yang lebih kecil tumbuh di tempat
mereka. Resorpsi residu yang mengalami hialinisasi diselesaikan dengan proses
yang serupa dengan yang di temukan di ovarium setelah ovulas dan pertumbuhan
korpus luteum.
Tinggi fundus uteri dan berat uteru menurut masa involusi
terkihat pada tabel berikut:
No
|
Waktu involusi
|
Tinggi fundus
uteri
|
Berat uterus
|
1
|
Bayi lahir
|
Setinggi pusat
|
1000 gram
|
2
|
Plasenta lahir
|
Dua jari
dibawah pusat
|
750 gram
|
3
|
1 minggu
|
Pertengahan
pusat-simfisis
|
500 gram
|
4
|
2 minggu
|
Tidak teraba
di atas simfisis
|
350 gram
|
5
|
6 minggu
|
Bertambah
kecil
|
50 gram
|
6
|
8 minggu
|
Sebesar normal
|
30 gram
|
1. Afterpains
Pada primipara, tonus uterus meningkat
hingga pundus pada umumnya tetap kencang. Relaksasi dan kontraksi yang priodik
sering dialami multipara dan biasa menimbulkan nyeri yang bertahan sepanjang
masa awal puerperium. Rasa nyeri setelah menlahirkan ini lebih nyata setelah
ibu melahirkan.di tempat uterus terlalu teregang (misalnya pada bayi yang besar
atau kembar). Menyusui dan oksitosin tambahan biasanya meningkatkan nyeri ini karena
kanduanya merangsang kontraksi uterus.
2. Lochea
Lochea adalah cairan secret yang berasal
dari kavum uteri dan vagina selama masa nifas. Lochea mempunyai bau amis(
anyir). Meskipun tidak terlalu menyengat dan volumenya berbeda pada setiap
wanita. Lochea biasanya berlangsung kurang lebih 2 minggu setelah bersalin.
Nemun penelitian baru mengidentifikasikan bahwa lochea menetap hingga 4 minggu
dan dapat berhenti atau berlanjut hingga 56 hari setelah bersalin. Lochea juga
juga mengalami perubahan karena proses involusi
C. Perubahan
serviks dan segmen bawah rahim
Segera setelah kala ketiga persalinan, serviks dan
segmen bawah uteri menjadi struktur yang tipis, kolaps dan kendur. Mulut
serviks menjadi mengecil secara perlahan . selama beberapa hari, segera setelah
persalinan, mulutnya denganmudah dapat dimasuki dengan dua jari, tetapi pada
miggu terahkir minggu pertama telah menjadi demikian sempit sehingga sulit
untuk memasukkan satu jari. Setelah minggu pertama serviks mendapatkan kembali
tonusnya pada saat saluran kembali terbentuk dan tulang internal menutup.
Tulang eksternal dianggap sebagai penampakkan yang menyerupai celah.
Perubahan sisem
pencernaan
Sistem gastrointestinal
selama kehamilan dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya tingginya kadar
progesteron yang dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan
kolesterol darah, dan melambatkan kontraksi otot-otot polos. Pasca melahirkan,
kadar progesteron juga mulai menurun. Namun demikian,faal usus memerlukan waktu
3-4 hari untuk kembali normal, beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan
pada sistem pencernaan antara lain :
Sistem perkemihan
Diuresis post partum
normal terjadi dalam 24 jam setelah melahirkan sebagai respon terhadap
penurunan esterogenkandungkinan terdapat spasme sfingter dan odema leher
buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompersi antara kepala janin dan tulang
pubis selama persalinan. Protein dapat muncul didalam urine akibat penurunan
otolitik di dalam uterus.
Kandung kemih masa
nifas memiliki kapasitas yang bertambah besar dan relatif tidak sensitif
terhadap tekanan cairan intravesika. Urine dalam jumlah besar akan dihasilkan
dalam waktu 12-36 jam sesudah
melahirkan.
Musculoskelekal
Sistem muskuluskeletel
pada ibu selama masa pemulihan/post partum termasuk penyebab relaksasi dan
kemudian hipermobilitas sendi serta perubahan pada pusat gravitasi.adapun
sistem muskuluskeletel ibu yang terjadi mencakup hal-hal yang dapat membantu
relaksasi dan hipermobilitas sendi dan perubahan pusat barat ibu akibat
pembesaran uterus. Sertabilitas sendi akan terjadi pada minggu ke 6 sampai ke8
setelah wanita melahirkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar