hujan salju

Rabu, 03 Februari 2016

perubahan alat reproduksi

Perubahan  sistem reproduksi
A.    Perubahan kelenjar mamae
Anlagen kelenjar mamae terdapat pada tali-tali ektodernal yang membentuk permukaan ventral embrio dan memanjang dari tungkai depan ke tungkai belakang di sebelah lateral.normalnya hingga hilang dari embrio di tempat lain tidak hilang sempurna tetapi ikut dalam pola pertumbuhan yang khas untuk kedua kelenjar mamae normal dengan derajat yang menabjubkan.
Pada pertengahan masa kehamilan masing-masing dari kedua tunas kelenjar mamae pada janin yang di takdirkan membentuk payudara mulai tumbuh dan memisah,dengan pembentukan 15 sampai 25 tunas sekunder yang menjadi dasar bagi sistem duktus pada payudara dewasa. Masing-masing tunas sekunder memanjang menjadi sebuah tali, bercabang,dan berdiferensiasi menjadi dua lapisan kosentrik dari sel-sel kuboid dan sebuah limen sentral. Lapisan sel bagian dalamnya membentuk epitel sekretorik,yang mensistensi air susu,sedangkan lapisan luar menjadi mioepitel, yang menyediakan mekanisme pengeluaran air susu.
Thelarche adalah saat mulai membesarnya ukuran payudara dengan cepat dari pasangan estrogen,mulai sekitar masa pubertas ketika produksi esterogen meningkat. Kelenjar mamma kanak-kanak sebelum memberi respon terhadap estrogen dengan menumbuhkan dan mengembangkan daktus-daktus mamma dan penetapan lemak.mulai progesteron dihasilkan yang merangsang berkembangnya alveoli kelenjar mamma dan menyusun keadaan bagi laktasi masa datang.
Secara anatomik,masing-masing kelenjar mamma dewasa tersusun dari 15 sampai 25 lobus yang muncul dari tunas-tunas mamma sekunder yang di sebut diatas.
B.     Uterus
Dalam masa nifas utarus akan berangsunr-angsur membaik kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan uterus ini dalam keseluruhannya disebut involusi. Involusi disebabkan oleh :
1.      Pengurangan esterogen plasenta. Pengurangan esterogen menghasilkan stimulus ke hipertropi dan hiperplasia uterus.
2.      Iskemia miometrium. Miometerium terus berkontraksi dan berinteraksi setelah kelahiran, mengkontraksi pembuluh darah dan mencapai haemostasis pada sisi plasenta. Iskemia menyebabkan atropi pada serat-serat otot.
3.      Otolisis miometrium. Selama kehamilan, esterogen meningkatkan sel miometrium dan kandungan protein(aktin dan miosin), penurunan esterogen setelah melahirkan menstimulasienzim proteolitik dan makrofag untuk menuunkan dan mencerna ( proses aotulisis) kelebihan protein dan sitoplasma intra sel, mengakibatkan pengurangan ukuran sel secara menyeluruh. Jaringan ikat dan lemak biasanya ditelan, dihancurkan dan dicerna oleh jaringan makrograf.

Setelah kelahiran, caliber pembuluh darah ekstrauteri mengecil menjadi sama atau sekurangnya mendekati keadaan prakehamilan. Didalam uterus nifas, sebagian besar pembuluh darah mengalami obliterasi dengan perubahan hialoin. Dan pembuluh yang lebih kecil tumbuh di tempat mereka. Resorpsi residu yang mengalami hialinisasi diselesaikan dengan proses yang serupa dengan yang di temukan di ovarium setelah ovulas dan pertumbuhan korpus luteum.
Tinggi fundus uteri  dan berat uteru menurut masa involusi terkihat pada tabel berikut:
No
Waktu involusi
Tinggi fundus uteri
Berat uterus
1
Bayi lahir
Setinggi pusat
1000 gram
2
Plasenta lahir
Dua jari dibawah pusat
750 gram
3
1 minggu
Pertengahan pusat-simfisis
500 gram
4
2 minggu
Tidak teraba di atas simfisis
350 gram
5
6 minggu
Bertambah kecil
50 gram
6
8 minggu
Sebesar normal
30 gram
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPKCndbYY9o-9ayPSCJ-HcoFuSpuNeTXoWsYwkF_1DKgjSumm1xKr_74c0QON1vQqjmJP5ioopKjMmZGqJvXN_f-UpNa2WSatvR1UGcl4h1e5Xu-Mv2P8OjP3hvXyjx5beNto6iVDPtKg/s1600/Foto001.jpg

1.      Afterpains
Pada primipara, tonus uterus meningkat hingga pundus pada umumnya tetap kencang. Relaksasi dan kontraksi yang priodik sering dialami multipara dan biasa menimbulkan nyeri yang bertahan sepanjang masa awal puerperium. Rasa nyeri setelah menlahirkan ini lebih nyata setelah ibu melahirkan.di tempat uterus terlalu teregang (misalnya pada bayi yang besar atau kembar). Menyusui dan oksitosin tambahan biasanya meningkatkan nyeri ini karena kanduanya merangsang kontraksi uterus.
2.      Lochea
Lochea adalah cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina selama masa nifas. Lochea mempunyai bau amis( anyir). Meskipun tidak terlalu menyengat dan volumenya berbeda pada setiap wanita. Lochea biasanya berlangsung kurang lebih 2 minggu setelah bersalin. Nemun penelitian baru mengidentifikasikan bahwa lochea menetap hingga 4 minggu dan dapat berhenti atau berlanjut hingga 56 hari setelah bersalin. Lochea juga juga mengalami perubahan karena proses involusi
C.     Perubahan serviks dan segmen bawah rahim
Segera setelah kala ketiga persalinan, serviks dan segmen bawah uteri menjadi struktur yang tipis, kolaps dan kendur. Mulut serviks menjadi mengecil secara perlahan . selama beberapa hari, segera setelah persalinan, mulutnya denganmudah dapat dimasuki dengan dua jari, tetapi pada miggu terahkir minggu pertama telah menjadi demikian sempit sehingga sulit untuk memasukkan satu jari. Setelah minggu pertama serviks mendapatkan kembali tonusnya pada saat saluran kembali terbentuk dan tulang internal menutup. Tulang eksternal dianggap sebagai penampakkan yang menyerupai celah.
Perubahan sisem pencernaan
Sistem gastrointestinal selama kehamilan dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya tingginya kadar progesteron yang dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolesterol darah, dan melambatkan kontraksi otot-otot polos. Pasca melahirkan, kadar progesteron juga mulai menurun. Namun demikian,faal usus memerlukan waktu 3-4 hari untuk kembali normal, beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan pada sistem pencernaan antara lain :
Sistem perkemihan
Diuresis post partum normal terjadi dalam 24 jam setelah melahirkan sebagai respon terhadap penurunan esterogenkandungkinan terdapat spasme sfingter dan odema leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompersi antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan. Protein dapat muncul didalam urine akibat penurunan otolitik di dalam uterus.
Kandung kemih masa nifas memiliki kapasitas yang bertambah besar dan relatif tidak sensitif terhadap tekanan cairan intravesika. Urine dalam jumlah besar akan dihasilkan dalam waktu  12-36 jam sesudah melahirkan.
Musculoskelekal

Sistem muskuluskeletel pada ibu selama masa pemulihan/post partum termasuk penyebab relaksasi dan kemudian hipermobilitas sendi serta perubahan pada pusat gravitasi.adapun sistem muskuluskeletel ibu yang terjadi mencakup hal-hal yang dapat membantu relaksasi dan hipermobilitas sendi dan perubahan pusat barat ibu akibat pembesaran uterus. Sertabilitas sendi akan terjadi pada minggu ke 6 sampai ke8 setelah wanita melahirkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar