PERUBAHAN FISIOLOGI DAN PISIKOLOGI TRIMESTER III PERSALINAN
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam 40 minggu atau 10 bullan lunar
atau 9 bulan menurut kalender internasional. (Sarwono P, 2009)
Kehamilan
merupakan proses alami yang akan membuat perubahan baik fisik maupun
psikologis. Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan
adaptasi terhadap proses kehamilan yang terjadi.
Kehamilan terbagi dalam 3
trimester., dimana trimester 1 berlangsung 12 minggu, trimester 2 brlangsung 15
minggu ( minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester 3 berlangsung 13 minggu (
minggu ke-28 hingga ke-40). (Sarwono P, 2009)
B. Ibu
Hamil pada Trimester III
Trimester
ketiga sering kali disebut periode menunggu /
penantian dan waspada sebab pada saat
itu ibu merasa tidak sabar menunggu
kelahiran bayinya. Trimester III adalah waktu
untuk mempersiapkan kelahiran dan
kedudukan sebagai orangtua seperti terpusatnya
perhatian pada kehadiran bayi.
Ibu selalu
waspada untuk melindungi bayinya dari bahaya, cedera dan akan menghindari orang
atau hal-hal yang dianggapnya membahayakan bayinya. Persiapan aktif dilakukan
untuk menyambut kelahiran bayinya, membuat baju, menata kamar bayi,
membayangkan mengasuh atau merawat bayi, menduga-duga akan jenis kelaminnya dan
rupa bayinya.
Pada
kehamilan trimester akhir, anda akan merasakan banyak keluhan yang datang silih
berganti, dan itu adalah bagian normal dari proses kehamilan ini, sehingga
nikmati dan jalani dengan semangat, karena dalam beberapa minggu ke depan, bayi
yang ditunggu-tunggu akan segera lahir. Keluhan yang sering terjadi adalah
nyeri pinggang, kontraksi, pembesaran payudara, garis-garis stretchmarks yang
makin jelas, sering buang air kecil, susah buang air besar, rasa panas di ulu
hati dan perasaan sesak dan nafas yang pendek. Semua keluhan-keluhan diatas
adalah
Kondisi normal.
C. Perubahan
Fisiologis Ibu Hamil pada Trimester III ( Ajeng, N. 2012)
1. Uterus
Pada akhir
kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30
gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Pada bulan-bulan pertama
kehamilan, bentuk uterus seperti buah alpukat agak gepeng. Pada kehamilan 16
minggu, uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir
kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Hubungan antara
besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui antara lain
untuk membentuk diagnosis, apakah wanita tersebut hamil fisiologik, hamil ganda
atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa dan sebagainya.
Pada kehamilan
28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau 1/3 jarak
antara pusat ke prosssus xipoideus. Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri
terletak antara ½ jarak pusat dan prossesus xipoideus. Pada kehamilan 36 minggu,
fundus uteri terletak kira-kira 1 jari dibawah prossesus xipoideus. Bila
pertumbuhanjanin normal, maka tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu
adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada
kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari
dibawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada
primigravida turun dan masuk kedalam rongga panggul.
Pada trimester
III , istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan berkembang menjadi
segmen bawah uterus atau segmen bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua,
kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR menjadi lebih lebar dan
tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen
bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi fisiologik.
Dinding uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR.
2. Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon
estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih
banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas kolagen. Karena servik
terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka
serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter, sehingga pada saat partus
serviks akan membuka saja mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan
tekanan bagian bawah janin kebawah.
Sesudah partus,
serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup seperti spinkter.
Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini mungkin pada kehamilan,
akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhati-hati dan tidak dibenarkan
melakukannya dengan kasar, sehingga dapat mengganggu kehamilan.
Kelenjar-kelenjar
di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan
pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan
keadaan fisiologik, karena peningakatan hormon progesteron. Selain itu
prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir
kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu
persalinan.
3. Vagina Dan Vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih merah dan agak
kebiru-biruan (livide). Warna porsio tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah
alat genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena
oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut menigkat. Apabila terjadi kecelakaan pada kehamilan/persalinan maka perdarahan akan
banyak sekali, sampai dapat mengakibatkan kematian. Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih
kental.
4.
Mammae
Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu
dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini
berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.
5. Sirkulasi Darah
Volume darah akan bertambah
banyak ± 25% pada puncak usia kehamilan 32 minggu. Meskipun ada peningkatan
dalam volume eritrosit secara keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh
lebih besar sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah.
Walaupun kadar hemoglobin ini menurun menjadi ± 120 g/L. Pada minggu ke-32,
wanita hamil mempunyai hemoglobin total lebih besar daripada wanita tersebut
ketika tidak hamil. Bersamaan itu, jumlah sel darah putih meningkat (±
10.500/ml), demikian juga hitung trombositnya.
Untuk mengatasi pertambahan
volume darah, curah jantung akan meningkat ± 30% pada minggu ke-30. Kebanyakan
peningkatan curah jantung tersebut disebabkan oleh meningkatnya isi sekuncup,
akan tetapi frekuensi denyut jantung meningkat ± 15%. Setelah kehamilan lebih
dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan darah.
6. Sistem Respirasi
Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena pergerakan
diafragma terbatas setelah minggu ke-30, wanita hamil bernafas lebih dalam,
dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi, sehingga memungkinkan
pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat 20%. Diperkirakan efek
ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi progesteron. Keadaan tersebut dapat
menyebabkan pernafasan berlebih dan PO2 arteri lebih rendah. Pada kehamilan
lanjut, kerangka iga bawah melebar keluar sedikit dan mungkin tidak kembali
pada keadaan sebelum hamil, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi wanita yang
memperhatikan penampilan badannya.
7. Traktus Digestivus
Di mulut, gusi menjadi lunak, mungkin terjadi karena retensi cairan
intraseluler yang disebabkan oleh progesteron. Spinkter esopagus bawah
relaksasi, sehingga dapat terjadi regorgitasi isi lambung yang menyebabkan rasa
terbakar di dada (heathburn). Sekresi isi lambung berkurang dan makanan lebih
lama berada di lambung. Otot-otot usus relaks dengan disertai penurunan
motilitas. Hal ini memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih banyak, tetapi dapat
menyebabkan konstipasi, merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil.
8. Traktus Urinarius
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan sering
kencing dan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
Disamping itu, terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya
peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga laju filtrasi
glomerulus juga meningkat sampai 69%. Reabsorbsi tubulus tidak berubah,
sehingga produk-produk eksresi seperti urea, uric acid, glukosa, asam amino,
asam folik lebih banyak yang dikeluarkan.
9. Metabolisme Dalam Kehamilan
BMR
meningkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada trimester III. Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari pembakaran
karbohidrat, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. Akan tetapi bila
dibutuhkan, dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan tambahan kalori dalam
pekerjaan sehari-hari. Dalam keadaan biasa wanita hamil cukup hemat dalam hal
pemakaian tenaganya.
Janin membutuhkan 30-40 gr
kalsium untuk pembentukan tulang-tulangnya dan hal ini terjadi terutama dalam
trimester terakhir. Makanan tiap harinya diperkirakan telah mengandung 1,5-2,5
gr kalsium. Diperkirakan 0,2-0,7 gr kalsium tertahan dalam badan untuk
keperluan semasa hamil. Ini kiranya telah cukup untuk pertumbuhan janin tanpa
mengganggu kalsium ibu. Kadar kalsium dalam serum memang lebih rendah, mungkin
oleh karena adanya hidremia, akan tetapi kadar kalsium tersebut masih cukup
tinggi hingga dapat menanggulangi kemungkinan terjadinya kejang tetani.
Segera setelah haid terlambat, kadar enzim diamino-oksidase (histamine)
meningkat dari 3-6 satuan dalam masa tidak hamil ke 200 satuan dalam masa hamil
16 minggu. Kadar ini mencapai puncaknya sampai 400-500 satuan pada kehamilan 16
minggu dan seterusnya sampai akhir kehamilan.Pinosinase adalah enzim yang dapat
membuat oksitosin tidak aktif. Pinosinase ditemukan banyak sekali di dalam
darah ibu pada kehamilan 14-38 minggu.
Perubahan-perubahan yang secara langsung terasa pada ibu hamil
antara lain :
1. Rasa lelah yang berlebihan pada punggung, bayi yang tumbuh semakin besar dan
beratnya mengarah kedepan membuat punggung berusaha menyeimbangkan posisi
tubuh, hal ini menyebabkan punggung yang cepat lelah oleh sebab itulah orang
yang hamil tua tidak tahan berjalan terlalu jauh. Berdiri dan duduk dengan
menyandar akan terasa lebih enteng. Minta pada pasangan untuk memijat
otot yang kaku.
2. Bengkak pada mata kaki atau betis, dapat mengganggu bagi sebagian wanita, rahim yang
besar akan menekan pembuluh darah utama dari bagian bawah tubuh ke atas
tubuh, menyebabkan darah yang mau mengalir dari bagian bawah menjadi terhambat.
Darah yang terhambat berakibat wajah dan juga kelopak mata membengkak, akan
mudah terlihat didepan cermin pada pagi hari setelah bangun.
3. Napas menjadi lebih pendek, ukuran bayi yang semakin besar didalam rahim akan
menekan daerah diafragma (otot dibawah paru-paru) menyebabkan aliran napas agak
berat, sehingga secara otomatis tubuh akan meresponsnya dengan napas yang lebih
pendek. Duduk dengan posisi yang
menyenangkan anda, tidur menyamping dan juga olahraga aerobik ringan bisa
meringankan. Karena kondisi kandungan setiap wanita berbeda-beda, maka mintalah
nasehat dokter untuk kondisi anda sekarang olahraga ringan jenis seperti apa
yang masih boleh dilakukan. Apakah aerobik barbel ringan atau hanya sekedar
yoga dengan posisi tertentu. (yoga untuk kehamilan akan segera dibahas juga
disini).
4. Panas di perut bagian atas, ini terjadi karena asam lambung meningkat,
penyebabnya adalah perubahan hormon dalam tubuh ibu hamil. Minum lebih banyak
air dan makanlah dengan porsi yang lebih sedikit tapi frekuensinya lebih banyak
5. Varises di wajah dan kaki, arti lain varises adalah pelebaran pembuluh darah
yang pada seorang wanita hamil terjadi di daerah wajah, leher, lengan dan kaki
terutama di betis. Apalagi bagi anda yang punya warna kulit yang lebih putih,
akan sangat jelas urat-urat halus berwarna merah kebiru-biruan. Pelebaran
pembuluh darah bisa juga terjadi di daerah anus sehingga menyebabkan wasir.
Makanlah makanan yang banyak mengadung serat seperti sayur-sayuran bayam, sawi,
daun pepaya dan kol. Hindari mengeden (mendorong sekuat tenaga sambil
menahan napas) saat buang air besar karena dengan anda mengeden, volume darah
dalam jumlah besar akan menuju pembuluh darah sekitar anus
6. Stretch mark, yakni garis-garis putih dan parut pada daerah perut,
bisa juga terjadi di dada, bokong, paha dan lengan atas. Walaupun stretch mark
tidak dapat dihindarkan tetapi akan hilang dengan sendirinya setelah
melahirkan. Gunakan lotion anti stretchmark setelah mandi dan perbanyak
konsumsi vitamin E.
7. Payudara semakin membesar, ini karena kelenjar susu didalamnya mulai penuh dan
sesekali dalam keseharian anda, akan keluar tetesan-tetesan air susu di bra
terutama setelah bulan ke-9. Penambahan berat payudara
kira-kira 1/2 - 2kg
8. Sering buang air kecil, merupakan salah satu tanda-tanda kehamilan, keinginan wanita hamil
disebabkan oleh kandung kemih (tempat urin) tertekan rahim. Bagi beberapa
wanita, tertawa yang keras, batuk atau bersin bisa membuat mereka ngompol.
D. Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester III
Pada trimester III biasanya ibu merasa khawatir, takut
akan kehidupan dirinya, bayinya, kelainan pada bayinya, persalinan, nyeri
persalinan, dan ibu tidak akan pernah tahu kapan ia akan melahirkan.
Ketidaknyamanan pada trimester ini meningkat, ibu merasa dirinya aneh dan
jelek, menjadi lebih ketergantungan, malas dan mudah tersinggung serta merasa
menyulitkan. Disamping itu ibu merasa sedih akan berpisah dari bayinya dan
kehilangan perhatian khusus yang akan diterimanya selama hamil, disinilah ibu
memerlukan keterangan, dukungan dari suami, bidan dan keluarganya.
Perubahan Psikologis
Trimester III (penantian dengan penuh kewaspadaan).
1. Rasa tidak
nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.
2. Merasa tidak
menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
3. Takut akan
rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir
akan keselamatannya.
4. Khawatir
bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
5. Merasa sedih
akan terpisah dari bayinya.
6. Merasa
kehilangan perhatian.
7. Perasaan
mudah terluka atau sensitif.
8. Libido
menurun
E. Tanda-Tanda Bahaya
Kehamilan Trimester III
1. Perdarahan
Pervaginam
Perdarahan antepartum/perdarahan pada kehamilan lanjut
adalah perdarahan pada trimester dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan(Pantiawati,2010).
Pada Kehamilan usia lanjut,perdarahan yang tidak
normal adalah merah,banyak dan kadang-kadang tapi tidak selalu disertai dengan
rasa nyeri (Asrinah,2010).
2. Sakit Kepala
yang Berat
Sakit kepala
bisa terjadi selama kehamilan,dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang
normal dalam kehamilan.Sakit kepala yang serius adalah sakit kepala yang hebat
yang menetap dan tidak hilang setelah beristirahat.Kadang-kadang dengan sakit
kepala yang hebat tersebut ibu mungkin merasa penglihatannya kabur atau
berbayang.Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari
pre-eklampsi.
3. Penglihatan
Kabur
Akibat
pengaruh hormonal, ketajaman
penglihatan dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan
ringan (minor) adalah normal. Masalah
visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual
yang mendadak, misalnya pandangan kabur dan berbayang. Perubahan
ini mungkin disertai sakit kepala yang hebat dan mungkin menandakan
pre-eklampsia (Pantiawati,2010)
4. Bengkak di
Wajah dan Jari-jari Tangan
Pada saat kehamilan,hampir seluruh
ibu hamil mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada
sore hari dan hilang setelah beristirahat dengan meninggikan kaki.Bengkak bisa
menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan,tidak hilang
setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain .Hal ini
dapat pertanda anemia,gagal jantung atau pre-eklampsia
5. Keluar
Cairan per Vagina
Keluarnya cairan berupa air-air dari
vagina pada trimester III. Ibu harus
dapat membedakan antara urine dengan air ketuban.Jika keluarnya cairan ibu
tidak terasa,berbau amis dan berwarna putih keruh,berarti yang keluar adalah
air ketuban.Jika kehamilan belum cukup bulan,hati-hati akan adanya persalinan
preterm (< 37 minggu) dan komplikasi infeksi intrapartum .
6. Gerakan
Janin Tidak Terasa
Normalnya ibu mulai merasakan
gerakan janinnya selama bulan ke-5 atau ke-6,beberapa ibu dapat merasakan
gerakan bayinya lebih awal.Jika bayi tidur gerakan bayi akan melemah.Gerakan
bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring untuk beristirahat dan jika ibu
makan dan minum dengan baik.Bayi harus bergerak 3x dalam 1 jam atau minimal 10x
dalam 24 jam.Jika kurang dari itu,maka waspada akan adanya gangguan janin dalam
rahim,misalnya asfiksia janin sampai kematian janin.
7. Nyeri Perut
yang Hebat
Sebelumnya harus dibedakan nyeri
yang dirasakan adalah bukan his seperti pada persalian.Pada kehamilan
lanjut,jika ibu merasakan nyeri yang hebat,tidak berhenti setelah
beristirahat,disertai tanda-tanda syok yang membuat keadaan umum ibu makin lama
makin memburuk dan disertai perdarahan yang tidak sesuai dengan beratnya
syok,maka kita harus waspada akan kemungkinan terjadinya solusio placenta
Nyeri perut yang hebat bisa berarti
apendiksitis,kehamilan etopik,aborsi,penyakit radang pelviks,persalinan
preterm,gastritis,penyakit kantong empedu,iritasi uterus,abrupsi
placenta,infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya (Asrinah,2010)
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Asrinah,dkk.2010.Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan.Yogyakarta:Graha
Ilmu
Pantiawati,Ika.2010.Asuhan Kebidanan I (Kehamilan).Yogjakarta:Nuha
Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar